Selasa, 04 November 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
B.Pekerjaan yang dilakukan
Sistem
penyambungan yang penulis pelajari selama pelaksanaan PSG di PT. TELKOM Arnet
Malang ini adalah sistem penyambungan Fusion Splicing. Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode
Penyambungan Fusi (Fusion splicing) adalah penyambungan serat optik yang
dilakukan dengan cara melakukan pemanasan pada ujung sambungan dan menggunakan
lelehannya sebagai perekatnya sehingga terbentuk suatu sambungan koninu.
Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion splicing) merupakan suatu teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua fiber secara permanen dan rugi-rugi penyambungan yang didapat pun kecil karena penyambungan menggunakan suatu alat yaitu fusion splicer.
Teknik Penyambungan Serat Optik Dengan Metode Penyambungan Fusi (Fusion splicing) merupakan suatu teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua fiber secara permanen dan rugi-rugi penyambungan yang didapat pun kecil karena penyambungan menggunakan suatu alat yaitu fusion splicer.
Proses ini jauh lebih baik bila dibandingkan
dengan menggunakan konektor maupun teknik mekanik, karena redaman yang
dihasilkan bisa sampai 0,00 dB. Sedangkan bila menggunakan konektor masih
menimbulkan redaman meskipun proses penyambungannya dilakukan dengan baik. Sedangkan
penyambungan teknik mekanik sifat nya hanya semi permanen dan besar redaman
yang dihasilkan bersifat sedang.
1. Prosedur Kerja
1. Prosedur Kerja
Metode ini merupakan salah satu metode sederhana untuk penyambungan
serat optik, tetapi juga memiliki banyak kendala bila pada saat pemotongan
tidak rata dan hati-hati, karena inti dalam serat optik mudah
patah. Dengan demikian penyambungan kabel serat optik harus mengikuti prosedur yang sesuai dengan petunjuk
pelaksanaannya.
a.
Peralatan yang dibutuhkan
:
1). Fiber stipper.Alat untuk mengupas
pelindung serat optik (cloating).
Gambar 3. 2 Fiber Stipper
2). Fiber cleaver. Alat untuk memotong serat optik.
Gambar 3. 3 Fiber Cleaver
3). Fusion splicer. Alat untuk penyambungan jika menggunakan teknik peleburan.
Gambar 3. 4 Fusion Splicer
4). Re opening
tool. Alat untuk membuka mot apabila terjadi kerusakan sehingga sambungan
harus diperbaiki.
b. Peralatan umum :
1). Kabel serat
optik
2). Alkohol kadar
minimal 95 %
3). Tissue
4). Sleve/conector
5). Penyambung
Kabel Optik
6). PVC tape
c. Prosedur penyambungan kabel
1). Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mengukur panjang kabel yang akan kita kupas
untuk proses penyambungan, 120 cm untuk kabel udara dan 180 cm untuk kabel
tanah maupun kabel duct. Untuk kabel udara, sebelum dilakukan pengupasan kulit
kabel, kabel dipisahkan terlebih dahulu antara kabel dengan penyangga kabel (metalic messenger) sepanjang 200 cm.
Alat yang digunakan untuk memisahkan antara kabel dengan penggantung kita gunakan
separator.
Gambar 3. 5 Ukuran kabel yang akan di kupas
2). Bersihkan alumunium tape atau lapisan alumunium
yang terdapat diantara kulit kabel dan water
blocking yang berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel
dari pengaruh mekanis, dan bersihkan water
blocking serta serat ini dengan menggunakan gunting.
Gambar 3. 6 Kabel Serat Optik yang telah di kupas
3). Urai susunan
kabel agar lebih mudah dalam proses pengupasan dan bersihkan tube dari jell
menggunakan kain atau tisu yang dibasahi dengan alkohol.
4). Potong central stregh member sisakan 10 cm,
lalu kupas kulit central stregh member
5 cm.
5). Buka lapisan
tube dengan menggunakan alat pengupas lupsheat
cutter. Pengupasan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang ± 25
cm dengan cara memutar lupsheat cutter
searah jarum jam sebanyak 2-3 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30° agar
serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya
serat optik saja yang dilindungi oleh jelly.
Lakukan berulang-ulang sampai panjang kulit pengelupasan yaitu ± 120 cm dari
ujung tube. Setelah itu akan muncul core yang masih dilapisi cladding dan jelly, kita bersihkan jelly
dengan menggunakan kain atau tisu yang telah dibasahi alkohol dan untuk
mempermudah memisahkan core yang ada.
Di dalam tube ini terdapat 12 macam warna core
yang masih dilapisi oleh coating.
2. Praktek Penyambungan Fiber Optik
a. Langkah-langkah Penyambungan kabel serat optik dengan metode Fusion Splicing :
1). Terlebih dahulu masukkan plastik khusus (protection sleeve).
2). Kupas core dari jaketnya dengan menggunakan tang pengupas (fiber stripper) dengan cara memposisikan tang agak miring agar core tidak patah pada saat coating ditarik, tahan lalu tarik keujung core secara perlahan.
3). Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi, yang menandakan bahwa core sudah steril.
4). Lalu masukkan ke dalam pemotong core (fiber cleaver) dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20 mm, lalu potong. Pemotongan diusahakan core tidak terbentur agar core terhindar dari kepatahan atau dapat menyebabkan ujungnya tidak rata yaitu dengan menjepit core menggunakan ibu jari.
5). Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Penyambungan splicer dengan cara memasukkan masing-masing ujung core yang akan disambungkan secara perlahan agar ujung core tidak terbentur dengan menjepitkan masing-masing core berhadapan dengan jarak sekitar 1 cm, Kemudian tutup splicer.
6). Tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. Didalam layar akan terlihat berapa loss yang diperlihatkan oleh layar.
7). Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut dan tekan heat. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8). Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset, sesuai dengan warnanya.
Gambar 3. 7 Pengelupasan tube
2. Praktek Penyambungan Fiber Optik
a. Langkah-langkah Penyambungan kabel serat optik dengan metode Fusion Splicing :
1). Terlebih dahulu masukkan plastik khusus (protection sleeve).
2). Kupas core dari jaketnya dengan menggunakan tang pengupas (fiber stripper) dengan cara memposisikan tang agak miring agar core tidak patah pada saat coating ditarik, tahan lalu tarik keujung core secara perlahan.
3). Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi, yang menandakan bahwa core sudah steril.
4). Lalu masukkan ke dalam pemotong core (fiber cleaver) dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20 mm, lalu potong. Pemotongan diusahakan core tidak terbentur agar core terhindar dari kepatahan atau dapat menyebabkan ujungnya tidak rata yaitu dengan menjepit core menggunakan ibu jari.
Gambar 3. 8 Pemotongan core dengan fiber cleaver
5). Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Penyambungan splicer dengan cara memasukkan masing-masing ujung core yang akan disambungkan secara perlahan agar ujung core tidak terbentur dengan menjepitkan masing-masing core berhadapan dengan jarak sekitar 1 cm, Kemudian tutup splicer.
Gambar 3. 9 Penyambungan core menggunakan splicer
6). Tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. Didalam layar akan terlihat berapa loss yang diperlihatkan oleh layar.
Gambar 3. 10 Tampilan Proses Penyambungan pada Fusion Splicer
7). Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut dan tekan heat. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
Gambar 3. 11 Proses Pemampatan Slip Protection
8). Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset, sesuai dengan warnanya.
Gambar 3. 12 Peletakan core yang sudah tersambung ke dalam kaset, sesuai dengan warna
Posted on 06.37 by msupiannor
D.
Pemecahan masalah
- Sebelum melakukan splicing usahakan semua peralatan dan tangan kita sebersih mungkin.
- Jika suhu udara panas, usahakan alat penyambungan jangan langsung terkena sinar matahari.
- Lakukan dengan sangat hati-hati dan perlahan dalam proses pengupasan, jangan tergesak-gesak.
- Setelah melakukan pemotongan, hasil pemotongan langsung dimasukan kedalam wadah khusus agar core tidak masuk kedalam kulit yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan.
Posted on 06.34 by msupiannor
C. Permasalahan
yang dihadapi
Kadang dalam proses penyambungan tidak disadari
bahwa peralatan masih tersisa debu atau kotoran yang kecil sehingga menyebabkan
redaman pada serat dan seringnya core patah
pada saat pengupasan dengan fiber stipper
ataupun lupsheat
cutter .
Jika
kondisi suhu udara panas maka proses penyambungan sering gagal sehingga harus
mengulang hingga berkali-kali. Dan juga seringkali pada saat praktek kurang
berhati-hati sehingga sisa hasil pemotongan kabel ada yang menempel ditangan.
Posted on 06.32 by msupiannor
BAB III
PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK DENGAN FUSION SPLICER
A.
Profil Telkom
ARNET (Area Network) Malang
Area Network Malang merupakan unit organisasi
yang melaksanakan penyelenggaraan fungsi operasi network (selain jaringan
akses) infrastruktur telekomunikasi PT.Telkom Indonesia yang berada di cakupan
area Malang. ARNET Malang dibentuk berdasarkan
KD.68/PS150/COP-B0030000/2006 tentang Organisasi Divisi Infrastruktur, dimana
dipimpin oleh Manager Area (MGR AREA), dimana MANAR bertanggung jawab
atas efektifitas penyelenggaraan pengelolaan fungsi operasi dan pemeliharaan
network pada lingkup operasi layanan network di wilayah cakupan area Malang.
Sehingga dapat dipastikan bahwa dukungan kesiapan operasi dan kualitas network
untuk penyelenggaraan layanan jasa infocom di wilayah area network Malang dapat
berfungsi secara memadai.Dalam menjalankan tugasnya MGR ARNET Malang dibantu
oleh 7 Asisten Manager (ASMAN) dan 3 Koordinator Lokasi ( KORLOK),sebagai
berikut:
- ASMAN Logistic & Administration.
- ASMAN O&M Transmisi Radio dan Multiplex.
- O&M Transmisi SKSO.
- O&M Switching Trunk.
- O&M Switching Lokal.
- O&M Multimedia.
- O&M Civil & ME (CME).
- Logistic & Administration.
- O&M Lokasi (Batu,Kepanjen).
Secara garis
besar infrastruktur/network yang dikelola oleh ARNET Malang dapat dikelompokkan
ke dalam 3 bidang yaitu Transport,
Service Node dan IP network, sebagaimana terlihat di tabel berikut ini:
SYSTEM
|
TEKNOLOGI/ NETWORK ELEMEN
|
POTENSI
|
PRODUK
|
Transport
|
SDH, PDH,
DWDM, SKSO, Radio
|
6408 E1
|
Bandwidth (LC, lambda)
|
IP Network
|
Metroethernet,IMUX
|
36 node
|
Service Node (Multimedia)
|
Switching
|
Softswitch,
EWSD, NEAX
|
323,092
sst
|
Service
Node (Port POTS/DIU)
|
Tabel 3. 1 Tabel Garis Besar Infrastruktur/Network
yang Dikelola ARNET Malang
|
Sedangkan untuk Coverage Area Network Malang sendiri meliputi wilayah Malang Kota,
Pasuruan, Pandaan, Batu, Kepanjen dan Blitar, tampak sebagaimana gambar peta
berikut:
Malang
Kota memiliki luas wilayah 110,06 km², code
area di wilayah ini adalah 0341. Untuk wilayah malang kota sendiri ARNET Malang
mempunyai Sentral Telephone Otomat (STO)
yang tersebar di 10 lokasi , yaitu Malang Kota, Belimbing, Klojen, Gadang, Sawojajar,
Buring, Lawang, Singosari, Pakis dan Tumpang.
Kepanjen merupakan ibu kota kabupaten Malang, code area di wilayah ini adalah 0341.
wilayah ini memiliki luas sekitar 4.576 km², untuk wilayah kepanjen terdapat
STO yang tersebar di 11 Lokasi, yaitu Ampelgading, Gondanglegi, Bantur, Sumberpucung,
Pagak, DonoMulyo, Gunung Kawi, Sumbermanjing Wetan, Turen dan Kepanjen.
Posted on 06.26 by msupiannor
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengunjung
Popular Posts
-
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikas...
-
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Fiber optik adalah salah satu trans...
-
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah penulis dapat men...
-
Assalamu'alaikum wr wb. Badminton skatel adalah ekstrakulikuler non akademik, yang bertujuan sebagai sarana bagi siswa dan siswi SM...
-
Jenis-Jenis Kabel Coaxial Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu : 1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 ) Kabel Coaxial Thi...
-
NetSupportadalah salah satu software Remote untuk Support ataupun mengontrol seluruh Client yang kita miliki. Yang lebih asyik lagi, Ne...
-
BAB III PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK DENGAN FUSION SPLICER A. Profil Telkom ARNET (Area Network) Malang Area Network Malang merupaka...
-
B.Pekerjaan yang dilakukan Sistem penyambungan yang penulis pelajari selama pelaksanaan PSG di PT. TELKOM Arnet Malang ini...
-
Assalamu'alaikum wr.wb Pada hari ini , tanggal 17 Agustus berlanjut dengan final lomba-lomba yang kemarin Final lomba memasukkan pak...
-
Bagi yang mau donwload laporan PSG saya : Laporan PSG Tutorial Simulasi Routing dengan Packet Tracer : Simulasi Router